Perundingan Israel-Palestina Redakan Kekhawatiran, Minyak Merosot 1 Persen
Monday, April 29, 2024       14:17 WIB

Ipotnews - Harga minyak merosot 1%, Senin, menghapus keuntungan dari Jumat karena perundingan perdamaian Israel-Hamas di Kairo meredakan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah, serta data inflasi Amerika semakin meredupkan prospek pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melemah 94 sen, atau 1,05%, menjadi USD88,56 per barel pada pukul 13.59 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Beijing, Senin (29/4).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut 76 sen, atau 0,91%, menjadi USD83,09 per barel.
"Peningkatan upaya untuk menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamas meredakan ketegangan geopolitik dan berkontribusi pada lemahnya pembukaan sesi Senin," kata analis IG, Tony Sycamore. Delegasi Hamas akan mengunjungi Kairo, Senin, untuk melakukan pembicaraan damai, kata seorang pejabat Hamas kepada  Reuters. 
Menteri Luar Negeri Israel, Sabtu, mengatakan rencana serangan ke Rafah, tempat lebih dari satu juta pengungsi Palestina berlindung, dapat ditunda jika terjadi kesepakatan yang melibatkan pembebasan sandera Israel.
Juru bicara Gedung Putih mengatakan Israel setuju untuk mendengarkan kekhawatiran Amerika mengenai dampak kemanusiaan dari potensi invasi tersebut.
Pasar juga mewaspadai tinjauan kebijakan Federal Reserve pada 1 Mei.
"Yang juga berperan adalah kegelisahan menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal pekan ini, yang diperkirakan berlangsung dengan nada yang lebih hawkish," kata Sycamore.
Inflasi AS naik 2,7% dalam 12 bulan hingga Maret, menurut data yang dirilis Jumat, di atas target the Fed sebesar 2%. Inflasi yang lebih rendah akan meningkatkan kemungkinan pemotongan suku bunga, yang akan merangsang pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
"Inflasi Amerika yang kaku0memicu kekhawatiran akan suku bunga yang 'lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama (higher-for-longer)', yang menyebabkan penguatan dolar AS dan memberikan tekanan pada harga komoditas," ucap analis pasar independen Tina Teng.
Dolar menguat di tengah prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama. Apresiasi dolar membuat minyak lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Semakin membebani prospek permintaan minyak adalah pertumbuhan keuntungan industri China yang melambat sepanjang Maret, berdasarkan data resmi Sabtu, yang merupakan tanda terbaru lemahnya permintaan domestik di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
Laba kumulatif perusahaan industri China naik 4,3% menjadi 1,5 triliun yuan (USD207,0 miliar) pada kuartal pertama dari tahun sebelumnya, dibandingkan lonjakan 10,2% pada dua bulan pertama.
"Namun harga minyak bisa kembali naik jika data inventaris Amerika dan indeks PMI China menunjukkan perbaikan minggu ini," tutur Teng.
Brent menguat 49 sen dan WTI naik 28 sen pada penutupan Jumat di tengah kekhawatiran tentang gangguan pasokan dari peristiwa di Timur Tengah.
Pasar mengabaikan potensi gangguan pasokan yang berasal dari serangan drone Ukraina terhadap kilang minyak Ilsky dan Slavyansk di wilayah Krasnodar Rusia, akhir pekan lalu. Kilang minyak Slavyansk harus menghentikan beberapa operasinya setelah serangan itu, kata seorang eksekutifnya. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Wednesday, May 15, 2024 - 17:21 WIB
Kepemilikan Saham 30 April 2024 GPSO
Wednesday, May 15, 2024 - 17:18 WIB
Kepemilikan Saham 30 April 2024 META
Wednesday, May 15, 2024 - 17:14 WIB
Kepemilikan Saham 30 April 2024 BUMI
Wednesday, May 15, 2024 - 17:12 WIB
Kepemilikan Saham 30 April 2024 BSDE
Wednesday, May 15, 2024 - 17:08 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham BCIP, Beli
Wednesday, May 15, 2024 - 17:05 WIB
Kepemilikan Saham 30 April 2024 TRST
Wednesday, May 15, 2024 - 17:02 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham INET, Jual
Wednesday, May 15, 2024 - 16:55 WIB
Kepemilikan Saham 30 April 2024 KEJU